sang dalang kandha buwana
Ruwatan merupakan sebuah tradisi jawa dimana menurut mitos bertujuan untuk membebaskan orang, komunitas, kelompok, bahkan negara dari mara bahaya.
inti dari ruwatan adalah do'a yang dipanjatkan kepada Allah S.W.T agar di beri perlindungan lahir maupun batin.
orang jawa beranggapan bahwa melalui upacara-upacara tradisinal ini mereka dapat secara langsung meminta dan memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa .
dari articel yang saya ambil dari wikipedia mengenai makna yang terdapat pada ruwatan adalah:
"mbale'ake neng keadaan sedurunge" ( mengembalikan kembali keadaan menjadi seperti sebelumnya)
sejarah ruwatan berasal dari cerita etos pewayangan yaitu Murwakala.
Ruwantan juga memerlukan sesajen untuk melakukan kegiatan Ruwatan tersebut.
tujuan dari sajen adalah mengungkapkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menghidarkan dari mara bahaya
Sejarah sajen/sesaji ini adalah "Tradisi sesajen wis ana kawit pertama menungsa ana neng bumi" (dari pertama manusia ada di muka bumi) yang berarti sajen ada ketika manusia ada di muka bumi ini "wawllahualam"
* api ( kemenyan ) yang akan i gunakan sang dalang sangga buwana
* kain mori putih 3 meter ( saebagai alas tempat duduk sang dalang )
* macam-macam nasi antara lain;
* nasi golong
* nasi wuduk
* nasi kuning
* gawangan kelir
* bermacam-macam jenang : jenang merah, putih, kaleh, baro-baro (aneka bubur)
* jajan pasar
* sata kewan (hewan) sepasang ayam jawa, sepasang bebk, & sepasang burung dara.
* sajen guwangan (sesaji yang di buang /dilarung)
* air yang digunakan untuk mandi bagi yang diruwat.
Yang menjadi tadah kala mangsa bhatara kala (makanan dari sangraksasa) adalah:
1. Ontang-Anting, yaitu anak tunggal laki-laki atau perempuan
2. Uger-Uger Lawang, yaitu dua orang anak yang kedua-duanya laki-laki dengan catatan tidak anak yang meninggal
3. Sendhang Kapit Pancuran, yaitu 3 orang anak, yang sulung dan yang bungsu laki-laki sedang anak yang ke 2 perempuan
4. Pancuran Kapit Sendhang, yaitu 3 orang anak, yang sulung dan yang bungsu perempuan sedang anak yang ke 2 laki-laki
5. Anak Bungkus, yaitu anak yang ketika lahirnya masih terbungkus oleh selaput pembungkus bayi ( placenta )
6. Anak Kembar, yaitu dua orang kembar putra atau kembar putri atau kembar "dampit" yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan ( yang lahir pada saat bersamaan )
7. Kembang Sepasang, yaitu sepasang bunga yaitu dua orang anak yang kedua-duanya perempuan
8. Kendhana-Kendhini, yaitu dua orang anak sekandung terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
9. Saramba, yaitu 4 orang anak yang semuanya laki-laki
10. Srimpi, yaitu 4 orang anak yang semuanya perempuan
11. Mancalaputra atau Pandawa, yaitu 5 orang anakyang semuanya laki-laki
12. Mancalaputri, yaitu 5 orang anak yang semuanya perempuan
13. Pipilan, yaitu 5 orang anak yang terdiri dari 4 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki
14. Padangan, yaitu 5 orang anak yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 1 orang anak perempuan
15. Julung Pujud, yaitu anak yang lahir saat matahari terbenam
16. Julung Wangi, yaitu anak yang lahir bersamaan dengan terbitnya matahari
17. Julung Sungsang, yaitu anak yang lahir tepat jam 12 siang
18. Tiba Ungker, yaitu anak yang lahir, kemudian meninggal
19. Jempina, yaitu anak yang baru berumur 7 bulan dalam kandungan sudah lahir
20. Tiba Sampir, yaitu anak yang lahir berkalung usus
21. Margana, yaitu anak yang lahir dalam perjalanan
22. Wahana, yaitu anak yang lahir dihalaman atau pekarangan rumah
23. Siwah atau Salewah, yaitu anak yang dilahirkan dengan memiliki kulit dua macem warna, misalnya hitam dan putih
24. Bule, yaitu anak yang dilahirkan berkulit dan berambut putih " bule "
25. Kresna, yaitu anak yang dilahirkan memiliki kulit hitam
26. Walika, yaitu anak yang dilahirkan berwujud bajang atau kerdil
27. Wungkuk, yaitu anak yang dilahirkan dengan punggung bengkok
28. Dengkak, yaitu anak yang dilahirkan dengan punggung menonjol, seperti punggung onta
29. Wujil, yaitu anak yang lahir dengan badan cebol atau pendek
30. Lawang Menga, yaitu anak yang dilahirkan bersamaan keluarnya " Candikala " yaitu ketika warna langit merah kekuning-kuningan
31. Made, yaitu anak yang lahir tanpa alas ( tikar )
32. Orang yang ketika menanak nasi, merobohkan " Dandhang " ( tempat menanak nasi )
33. Memecahkan " Pipisan " dan mematahkan " Gandik " ( alat landasan dan batu penggiling untuk menghaluskan ramu-ramuan obat tradisional
34. Orang yang bertempat tinggal di dalam rumah yang tak ada " tutup keyongnya "
35. Orang tidur di atas kasur tanpa sprei ( penutup kasur )
36. Orang yang membuat pepajangan atau dekorasi tanpa samir atau daun pisang
37. Orang yang memiliki lumbung atau gudang tempat penyimpanan padi dan kopra tanpa diberi alas dan atap
38. Orang yang menempatkan barang di suatu tempat ( dandhang - misalnya ) tanpa ada tutupnya
39. Orang yang membuat kutu masih hidup
40. Orang yang berdiri ditengah-tengah pintu
41. Orang yang duduk didepan ( ambang ) pintu
42. Orang yang selalu bertopang dagu
43. Orang yang gemar membakar kulit bawang
44. Orang yang mengadu suatu wadah atau tempat ( misalnya dandhang diadu dengan dandhang )
45. Orang yang senang membakar rambut
46. Orang yang senang membakar tikar dengan bambu ( galar )
47. Orang yang senang membakar kayu pohon " kelor "
48. Orang yang senang membakar tulang
49. Orang yang senang menyapu sampah tanpa dibuang atau dibakar sekaligus
50. Orang yang suka membuang garam
51. Orang yang senang membuang sampah lewat jendela
52. Orang yang senang membuang sampah atau kotoran dibawah ( dikolong ) tempat tidur
53. Orang yang tidur pada waktu matahari terbit
54. Orang yang tidur pada waktu matahari terbenam ( wayah surup )
55. Orang yang memanjat pohon disiang hari bolong atau jam 12 siang ( wayah bedhug )
56. Orang yang tidur diwaktu siang hari bolong jam 12 siang
57. Orang yang menanak nasi, kemuadian ditinggal pergi ketetangga
58. Orang yang suka mengaku hak orang lain
59. Orang yang suka meninggalkan beras di dalam " lesung " ( tempat penumbuk nasi )
60. Orang yang lengah, sehingga merobohkan jemuran " wijen " ( biji-bijian )
Selesai upacara ngruwat, bambu gading yang berjumlah lima ros ditanam pada kempat ujung rumah disertai empluk (tempayan kecil) yang berisi kacang hijau , kedelai hitam, ikan asin, kluwak, kemiri, telur ayam dan uang dengan diiringi doa mohon keselamatan dan kesejahteraan serta agar tercapai apa yang dicita citakan.
mungkin itu adalah secarik article yang mungkin saya buat dalam rangka mengisi waktu luang
jika ada kata-kata yang salah maupun info yang kurng tepat mohon di maafkan ...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar